Sabtu, 28 Januari 2012

Internet Sebagai Pemacu Eksplorasi dan Perkembangan Kreatifitas Anak Bangsa















Nama kelompok:
Dominikus Ade Trio Pratiksa/XI IPA/ 02
Markus Hariadi Steven/XI IPS/ 7

Internet Sebagai Pemacu Eksplorasi dan Perkembangan Kreatifitas Anak Bangsa
1.      Pendahuluan
1.1    Latar belakang
1.2    Rumusan masalah

2.      Pembahasan
2.1    Usaha-usaha yang dilakukan oleh orang tua dalam mewujudkan internet sebagai sarana bereksplorasi
2.2    Usaha-usaha yang dilakukan oleh sekolah dalam mewujudkan internet sebagai sarana bereksplorasi
2.3    Pengaruh teman sebaya dalam pemakaian internet
2.4    Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam mewujudkan internet sebagai sarana bereksplorasi
2.5    Usaha -usaha yang dilakukan oleh pribadi dalam kebijakan menggunakan internet

3.      Penutup
3.1    Kesimpulan
3.2    Saran

4.      Daftar Pustaka





Bab 1
Pendahuluan
1.1            Latar Belakang Masalah
Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan, menyelimuti orang-orang zaman sekarang. Dengan berkembangnya dunia teknologi zaman sekarang, telah membawa berbagai dampak dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi juga membantu dan mempermudah aktivitas.  Aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat. Mulai dari hal-hal kecil, seperti mengirim surat. Pada zaman dulu sebelum berkembangnya teknologi mengirim surat haruslah ditulis dalam secarik kertas dan waktu pengirimannya pun membutuhkan waktu lama, bahkan bisa jadi surat yang dikirimkan tersebut tidak sampai di tangan penerima, sebab jauhnya jarak yang menghalangi terkirimnya surat secara cepat dan lancar. Tetapi, sekarang bukan tidak mungkin lagi mengirim surat dalam hitungan detik. Pada era teknologi zaman ini, telah dikenal yang namanya E-mail. E-mail adalah surat elektronik dalam internet yang digunakan untuk mengirim surat, karena adanya E-mail inilah berkirim surat menjadi cepat dan mudah serta tanpa membutuhkan biaya yang mahal.
Tak terkecuali negara Indonesia pun terkena dampak dari perkembangan teknologi yang semakin maju. Terlihat dengan jelas di Indonesia menggunakan internet bukanlah hak yang tidak mungkin bagi masyarakat Indonesia sendiri. Sejak tahun 1986 internet mulai menjamah negara Indonesia, dari tahun ke tahun internet semakin menampakkan perkembangan di Indonesia. Barulah tahun 1994 internet masuk ke Indonesia dengan Top Level Domain ID (TLD ID) primer yang dibangun di server UUNET, lalu dilanjutkan dengan domain tingkat dua (Second Level Domain). ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet yang terhubung ke Internet dengan kapasitas bandwidth 64 Kbps. Di Asia, lembaga yang dapat memperkirakan pengguna Internet adalah Asia Top Internet Countries. Menurut lembaga tersebut pengguna internet sampai 31 Maret 2011 sekitar 39,6 juta. Dari data di atas  menunjukkan bahwa internet berkembang semakin meluas di hampir seluruh daerah Indonesia. Maka dapat disimpulkan masyarakat Indonesia telah mengenal internet. Hampir setiap wilayah di Indonesia sekarang telah terjamah dengan internet. Karena perkembangan internet inilah, maka ikutlah berkembang daya pemikiran orang melalui perkembangan teknologi. Sehingga mampu merubah pandangan-pandangan setiap orang karena adanya internet. Sebagian besar orang memandang internet adalah suatu alat yang begitu membantu mereka, bukan hanya membantu bahkan disetarakan dengan rekan kerja. Hal ini dilakukan oleh orang-orang yang berfikir secara deduktif. Sedangkan berbeda lagi dengan pandangan orang yang berfikir secara evaluatif. Hal ini dikarenakan orang yang seperti ini berfikir dan menilai baik-buruknya. Jadi mereka mampu beranggapan bahwa internet itu mempunyai sisi positifnya, yang mempu membantu orang dalam melakukan kegiatan. Namun, mereka juga beranggapan bahwa internet mempunyai sisi negatif bagi para pengguna internet.
Memang bisa dikatakan internet sebagai “pisau” yang tajam. Yang satu sisi mampu mengelupas pemikiran kita menjadi pemikiran yang begitu hebat. Serta mampu mengelupas cakrawala kita tentang dunia. Namun satu sisi lagi, internet juga mampu menikam karakter kita dan membunuh etika baik yang telah tertanam di dalam diri kita. Banyak hal negatif yang dapat ditemukan di dalam internet. Misalnya saja penipuan, cybercrime, perjudian, penipuan melewati kartu kredit dan internet pun juga berdampak mengurangi sifat sosial masyarakat. Seperti orang cenderung senang duduk manis sambil berinternet dan melupakan hubungannya dengan sesamanya. Tetapi hal negatif dari internet, yang begitu marak menggembur ketenangan remaja saat ini adalah pornografi. Melalui internet banyak remaja yang dapat mengakses situs-situs porno dari internet. Secara tidak langsung hal ini mempengaruhi pikiran dan tidakan para remaja. Bahkan yang begitu mengenaskan, pada akhir-akhir ini adalah banyak para remaja melakukan tindakan selayaknya suami-isteri. Padahal tindakan seperti ini  di luar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Dari berbagai sisi-sisi negatif dengan adanya internet dan berbagai permasalahan yang terjadi di kalangan remaja saat ini. Penulis membuat sebuah makalah yang mengupas “ Internet Sebagai Pemacu Eksplorasi dan Perkembangan Anak Bangsa”. Dengan tujuan mengarahkan para remaja dalam menggunakan internet sebagai perkembangan intelektual. Maka dibentuklah makalah ini.





1.2           Rumusan masalah
·                     Usaha-usaha apakah yang dilakukan oleh orang tua dalam mewujudkan internet sebagai sarana bereksplorasi anak?
·                     Usaha-usaha apakah yang dilakukan oleh sekolah dalam mendukung siswa dalam menggunakan internet sebagai sarana bereksplorasi?
·                     Apakah pengaruh teman sebaya dalam memakai internet?
·                     Usaha-usaha apakah yang dilakukan pemerintah dalam usaha mewujudkan internet sebagai sarana bereksplorasi?
·                     Usaha-usaha yang dilakukan pribadi dalam kebijakan memakai internet?












Bab 2
Pembahasan
2.1 Usaha yang dilakukan oleh orang tua
Keluarga adalah tempat sosialisasi pertama karena orang yang baru dilahirkan secara langsung berinteraksi dengan para keluarganya. Oleh karena itu peran orang tua sangat penting demi kemajuan anak dan juga begitu sentral dalam pembatasan – pembatasan perilaku anak mereka. Sejatinya tingkah laku anak adalah tanggung jawab  dari orang tua. Namun pada era modern kali ini tingkah laku anak seakan lepas  dari tanggung jawab orang tua. Begitu cepatnya anak menerima perkembangan teknologi, tidak diimbangi pengawasan orang tua. Sehinggga anak memang berkembang, namun perkembangan tersebut banyak ke arah negatif. Perkembangan teknologi pada zaman sekarang tidak dilihat untuk bereksplorasi, namun digunakan untuk hal yang menyimpang.
Untuk mengurangi penyimpamgan dari perkembangan manfaat teknologi bereksplorasi begitu besar peran orang tua. Hal – hal yang perlu dilakukan antara lain :
1. Bimbingan pada anak
2. Ikut perkembangan zaman
3. Melakukan pembatasan
4. Menjadikan rumah sebagai pusat kreatifitas.
Ketika anak – anak bahkan remaja kasih sayang dari orang tua sangat diperlukan oleh mereka. Kasih sayang dari orang tua tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan material anak. Namun kebutuhan afektif yang begitu besar yang dibutuhkan oleh anak. Kebutuhan – kebutuhan afektif meliputi kasih sayang orang tua, anak yang diabaikan orang tua, perhatian orang tua pada anak. Namun pada zaman sekarang ini, kebutuhan- kebutuhan afektif seakan ditindas dengan kebutuhan – kebutuhan material. Banyak orang tua bekerja larut malam hanaya untuk mencari uang sebanyak mungkin karena orang tua menomor satukan profesi ataupun jabatan. Kasih sayang yang harus diberikan kepada anak kurang. Mereka beranggapan jika mereka memberi uang dan menuruti segala permintaan si anak akan menjadi senang. Kesenangan  anak ini bukanlah kesenangan yang keluar dari dalam hati tetapi hanyalah kesenangan sesaat saja. Semua hal ini menjadi faktor anak akan berbuat hal – hal negatif dengan teknologi jaman sekarang. Sebaiknya orang tua memberikan bimbingan dan kasih sayang pada anak,agar anak dapat bereksplorasi dan dapat menghindari hal – hal negatif dari perkembangan teknologi.
Tidak hanya kasih sayang dan bimbingan saja yang  harus diberikan orang tua kepada anak. Pada jaman modern ini, mau tidak mau orang tua haruslah mengikuti perkembangan zaman pula. Hal ini dilakukan agar para orang tua mampu mengoperasikan berbagai peralatan teknologi sehingga mampu mengimbangi anak mereka. Sebab dengan mampu menguasai berbagai peralatan teknologi, orang tua pun dapat melakukan pembatasan – pembatasan kepada anak. Pada istilah jawa diselibkan “Kebo nusu gudel “ yang artinya wong tuwa njaluk warah anak ( orang tua minta diajari anak ). Hal ini pada zaman sekarang lazim dilakukan, agar orang tua mampu mengikuti perkembangan zaman antara lain : orang tua tidak akan mudah ditipu oleh anaknya sendiri mengenai teknologi – teknologi zaman sekarang dan orang tua akan mampu mengarahkan anak untuk bersikap eksplorasi sesaat dengan perkembangan jaman.
Pembatasan pun dilakukan orang tua, agar anak – anak tidak secara bebas berkelut dalam perkembangan teknologi. Tetapi pembatasan janganlah dilakukan dengan keras karena akan membuat anak malas. Sebaiknya pembatasan dilakukan dengan penuh kasih sayang dan cinta. Contoh pembatasan – pembatasan yang dilakukan orang tua adalah ketika jam belajar diberikan pengarahan untuk belajar atau nasehat agar belajar dan menghentikan aktivitas bermain HP kemudian setelah selesai orang tua perlu melakukan pembatasan kepada anak dan juga diberi kebebasan yang cukup pada anak. Sehingga dapat mendidik anak yang berkarakter tanggung jawab dan bereksplorasi tinggi.
Jika karakter anak yang bereksplorasi tinggi telah terbentuk, maka perlulah penyediaan – penyediaan alat kreatifitas. Sehingga hal – hal ini sebagai penunjang untuk selalu tumbuh. Karena rumah adalah tempat dimana anak lama menghabiskan waktu. Maka hendaknya orang tua menjadikan rumah adalah tempat dimana anak mampu mengembangkan pikiran dan bereksplorasi. Dengan berbagai peralatan yang ada sehingga orang tua disarankan untuk menyediakan hal yang menunjang  prestasi anak dan perkembangan bakat. Seperti menyediakan pensil warna, buku gambar, buku – buku bacaan dan bahkan komputer ataupun internet. Asal di dalam komputer  atau internet diaplikasikan permainan – permainan  yang menunjang prestasi anak. Tetapi bukan asal permainan, permainannya haruslah  juga membantu daya pikir dan memberikan dampak positif. Jika orang tua sudah melakukan semua  hal diatas akan memberi dampak yang baik untuk anak.
2.2 Usaha – usaha sekolah memperkenalkan internet dalam pengunaan secara positif
Sekolah merupakan sarana pembinaan bagi anak dalam proses pembelajaran pembentukan karakter dan kepribadian. Di lingkup sekolah seorang anak dapat berkreasi sesuai dengan minat yang dimiliki oleh masing – masing pribadi.
Dalam proses pembelajaran disekolah peran guru wajib memberikan perhatian khusus kepada anak didiknya. Perkembangan teknologi saat ini berdampak pada kaum muda. Misalnya, suatu kelas terdiri dari 32 siswa rata – rata mempunyai HP ( hand phone ), saat guru menerangkan materi yang membosankan kecenderungan dari siswa lebih memilih untuk SMSan daripada menyimak materi yang diberikan oleh guru. Ilustrasi seperti ini sering dijumpai dalam proses belajar mengajar (PBM). Teknologi zaman ini memberikan dampak yang berbahaya bagi mental anak muda. Kebanyakan anak muda sekarang tidak dapat berkembang  dengan baik karena kecenderungan melihat teknologi yang menyediakan banyak hiburan lebih menyenangkan daripada harus bersusah payah dalam belajar.
Masyarakat memiliki pemandangan bahwa perkembangan teknologi terutama internet yang semakin luas dan mudah dijangkau memberikan pengaruh negatif bagi anak muda. Masyarakat berpendapat internet dapat menimbulkan dampak serius terhadap perkembangan intelektual anak muda, kecenderungan anak muda saat ini lebih memilih memandang monitor komputer dari pada buku. Boleh dikatakan anak muda sangat “anti buku “ karena menganggap kemajuan teknologi  terutama internet sebagai media yang menjanjikan masa depan mereka. Tetapi pada kenyataannya sebagian besar anak muda  mengunakan internet untuk mencari kesenangan saja. Seperti facebook dan game online yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pendidikan.
Sebenarnya jika masyarakat berpendapat internet menimbulkan dampak negatif bagi anak muda tidak salah, namun jika dicermati dengan seksama internet merupakan media yang menyediakan berbagai macam kebutuhan anak muda dalam bidang pendidikan. Sebagai pendidik, baik orang tua maupun guru bertanggung jawab terhadap perkembangan anak. Kedua tokoh ini mempunyai wewenang mengarahkan anak sebagaimana menjadi pelajar yang berpotensi.
Sekolah mengambil peran yang penting dalam pembinaan siswa. Guru merupakan faktor kunci dalam persekolahan. Guru yang berpotensi akan memberikan pengaruh positif bagi para murid. Kiat-kiat yang harus dilakukan guru dan sekolah untuk mengajar dan membina, juga memperkenalkan internet secara benar dan baik yaitu :
1. Mengenali diri sendiri
2. Mengenali pribadi murid
3. Pengawasan
4. Razia media elektronik milik siswa.
Guru yang baik harus bisa mengenali diri sendiri, sejauh mana potensi yang dimiliki guru itu sendiri. Mau perkembang dan mengikuti perubahan zaman merupakan faktor kunci dalam memberikan pengajaran. Guru yang tanggap mengenali persoalan-persoalan anak muda dan ada usaha memecahkan persoalan. Percaya diri dan tidak mudah  minder dalam pengajaran menjadi sebuah jalan bagi guru yang mampu mengenali dirinya sendiri.
Setelah guru mampu mengenali diri sendiri tidaklah cukup. Ada hal lain yang perlu diperhatikan yaitu mengenali pribadi murid. Guru yang tidak mampu mengenali pribadi murid pasti akan menemui kendala dalam mengajar. Jikalau guru tidak dapat mengenali pribadi murid kesulitan pasti akan didapat.
Pengawasan, baik personal maupun kelompok hendaknya dilakukan oleh guru agar dapat mengetahui sejauh mana perkembangan para murid. Apalagi perkembangan teknologi yang kian cangih bisa menghambat perkembangan mental murid. Satu-satunya jalan ialah memberikan pendampingan khusus kepada murid. Juga dibantu dengan mengajarkan hal – hal positif dari tegnolgi dan hal – hal yang negative hendaknya dijauhkan dari murid. Seandainya di sekolah ada murid yang ketahuan mengunakan teknologi / internet untuk hal – hal yang negatif. Guru tidak perlu segan memberikan sanksi pada murid, lagi pula sanksi tersebut diharapkan merubah murid dalam proses perkembangan. Pihak sekolah dan guru sudah seharusnya bekerja sama dalam proses pembinaan, terutama dalam hal penggunaan internet. Langkah terbaik yang harus dilakukan sekolah dan guru ialah memacu para murid untuk mengunakan internet sebagai wahana dalam bereksplorasi di bidang pendidikan.
Razia media elektronik  milik murid sangat diperlukan sekolah  untuk membantu proses pengawasan agar murid tidak menyimpang dalam mengunakan teknologi. Sehingga murid berkembang dengan baik, penuh  eksplorasi dan kreatif demi mempersiapkan diri menyambut masa depan.
 2.3 Usaha – usaha yang dilakukan teman sebaya dalam memperkenalkan internet sebagai sarana Ekplorasi
Setelah kenal dalam lingkup keluarga. Setiap anak tentu terjun dan bersosialisai dalam masyarakat. Pada lingkup masyarakat anak mulai bekenalan dan menemukan apa yasng dinamakan teman. Setelah kenal dan dekat dengan teman yang dikenal, pasti si anak akan bermain denganya. Sehingga banyak waktu yang dihabiskan  oleh si anak dengan temannya. Dalam kurun waktu yang cukup lama, pasti si anak memperoleh  berbagai pengalaman – pengalaman yang baik maupun yang tidak baik. Maka akan membuat  memori anak tersebut merekam kejadian yang dia alami, serta setelah memori merekam dengan baik, bisa jadi memori – memori tersebut dituangkan dalam tingkah laku si anak. Jika yang dilakukan tersebut  dinilai sesuai dengan norma  yang berlaku di masyarakat tidak menjadi masalah, tetapi latar belakang perbuatan yang dilakukan juga dapat menyimpang dari norma – norma yang berlaku dimasyarakat. Hal itulah yang begitu berbahaya.
Perkembangan dan daya ekplorasi pada setiap anak itu berbeda – beda. Ada yang mampu menguasai dengan baik  berbagai peralatan – peralatan modern, seperti internet, komputer dan lain – lain. Akan tetapi terdapat anak yang belum menguasai dengan baik peralatan – peralatan modern. Oleh karena itu pengaruh teman sebaya dalam memperkenalkan internet sebagai sarana ekplorasi, begitu penting. Hal yang harus dilakukan oleh teman sebaya adalah :
1. Saling melengkapi dan saling mengisi
2. Saling menjaga
Apa itu saling melengkapi dan saling memgisi ? Maksudnya teman yang mampu menguasai Internet dengan mahir hendaknya mengajari teman lain, yang belum mampu menguasai internet dengan baik. Hal ini bertujuan agar semuanya dapat berkembang dan mampu mengunakan intelektual untuk berekplorasi. Jadi tidak ada namanya anak yang Gaptek ( gagap teknologi ). Apabila yang mengajari teman sendiri, kemungkinan untuk cepat menguasai internet begitu cepat sebab pola pemikiranya hampir sama dibandingkan jika diajar oleh orang yang lebih tua, yang pola pemikiranya juga berbeda. Pasti anak – anak akan sulit menangkap hal yang diajarkan, Jika teman sebaya yang mahir internet mengajari teman – temannya dengan penuh kerelaan, pasti akan begitu mudah ditangkap. Selain itu hendaknya antar teman saling bertukar pikiran atau informasi. Sehingga juga saling mendapat tambahan wawasan  untuk terus berekplorasi. Contoh konkretnya, jika ada anak mampu membuat blog dan dan temanya mempunyai pengetahuan bagiannya membuat blog yang indah maka jika saling bertukar pikiran akan menghasilkan suatu ekplorasi yang hebat.
Walau eksplorasi begitu gencar pada diri anak – anak muda, akan tetapi eksplorasi terus dibatasi pada hal positif saja. Janganlah bereksplorasi pada hal – hal negatif. Oleh sebab itu teman sebaya mempunyai peranan untuk menjaga teman lain, agar eksplorasi yang dilakukan tidak mengarah pada hal negatif. Sehingga antar teman selain saling melengkapi tetapi juga saling menjaga. Banyak hal – hal negatif yang dilakukan oleh anak – anak pada dunia maya. Contoh masalah yang begitu marak  terjadi adalah menonton video porno, perbuatan ini dapat dicegah  bila teman yang lain saling mengingatkan ataupun saling mencegah, maka mau tidak mau teman sebaya harus menjaga teman lain untuk tidak melakukan hal negatif serta membimbing teman lainnya agar mampu memanfaatkan internet sebagai sarana bereksplorasi.












2.4 Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam mewujudkan internet sebagai sarana bereksplorasi
Pencegahan mengenai dampak negatif dari internet dan pengenalan internet pada remaja, adalah tanggung jawab semua pihak. Pada zaman modern ini, telah banyak terjadi penyimpangan – penyimpangan, apalagi pada penggunaan internet. Saat ini kita dihebohkan dengan maraknya hal – hal pornografi yang tersebar di dunia maya. Salah satu permasalahan yang terjadi di masyarakat saat ini, merupakan akar dari munculnya permasalahan besar. Pencegahan tidak hanya dilakukan oleh orang tua ataupun pihak sekolah. Namun sebaiknya juga dilakukan oleh pemerintah.
Mengapa pemerintah harus turun tangan ? Hal ini dikarenakan generasi muda adalah generasi penerus bangsa, tetapi apabila generasi mudanya rusak karena pengaruh negatif dari internet. Maka negara pun akan terkena imbasnya, yaitu negara tidak akan mampu berkembang  lebih maju. Apabila generasi muda tersebut berkembang ke arah positif dengan bantuan berbagai peralatan modern saat ini, akan mampu menciptakan negara yang maju. Oleh sebab itu peran pemerintah sangat penting. Hal – hal yang patut dilakukan pemerintah demi mewujudkan internet sebagai sarana eksplorasi adalah :
·         Memblokir situs – situs porno
·         Membuat situs – situs edukasi
·         Sosialisasi
           Zaman sekarang begitu marak aksi – aksi pornografi yang terjadi . Ditambah di dunia maya, mudah diakses oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, pemerintah yang mempunyai kekuasaan dan kewenangan yang lebih hendaknya memblokir situs – situs pornografi ataupun situs – situs ilegal. Pemerintah bekerjasama dengan ISP ( Internet Service Provider ) selaku penyedia jasa internet untuk memblokir situs – situs tersebut. Sehingga situs – situs tersebut tidak bisa di buka lagi dan hal – hal pornografi serta hal – hal negatif lain tidak akan menyebar luas ke dalam kalangan masyarakat terutama para remaja.
        Usaha memblokir yang dilakukan pemerintah memang termasuk cara yang baik. Dan usaha yang dilakukan hendaknya ditambah lagi, yaitu membuat situs – situs edukasi. Situs – situs edukasi adalah situs – situs yang mampu mengasah otak dan mengembangkan intelektual para remaja. Sehingga internet dapat dikatakan sebagai sarana pengasah intelektual. Maka para remaja tidak akan membuka situs –situs porno maupun situs – situs illegal lainnya, melainkan memilih membuka situs – situs edukasi. Demi perkembangan dan kemampuan intelektual mereka. Jika hal ini terwujud maka internet sebagai pemacu eksplorasi pun juga akan terwujud.
 Dua hal di atas jika terwujud akan membuat internet menjadi pilihan untuk pengembangan intelektual para remaja. Tetapi kemungkinan masalah terbesar yang akan terjadi adalah ketidaktahuan masyarakat luas akan situs – situs edukasi yang telah dibuat oleh pemerintah. Maka sosialisasi begitu berperan dalam penanganan hal ini. Sosisalisasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu : iklan di televisi, surat kabar, pemasangan spanduk di jalan bahkan seminar mengenai internet pun bisa dilakukan. Sosialisasi tidak hanya dilakukan oleh pihak pemerintah saja, melainkan bisa juga dilakukan oleh pakar – pakar teknologi. Sehingga program yang dicanangkan oleh  pemerintah mengenai pemanfaatan internet sebagai sarana eksplorasi akan diketahui oleh kalangan  luas. Masyarakat dari setiap daerah akan mengetahui tentang hal tersebut dan bisa memanfaatkan internet sebagai sarana eksplorasi.        











2.5 usaha-usaha yang dilakukan pribadi dalam kebijakan menggunakan internet
          “Biarlah hidup mengalir seperti air”, kalimat ini sangat tepat bagi para pemuda zaman sekarang. Gambaran mengenai cuplikan kalimat di atas menjelaskan bahwa kebanyakan pemuda saat ini kecenderugan ikut-ikutan arus layaknya air yang mengalir. Perkembangan teknologi membawa efek yang berpengaruh untuk proses pertumbuhan anak muda menjadi pribadi yang dewasa. Anak muda yang kecenderungan ikut-ikutan pasti tidak akan dapat berkembang mencapai kedewasaan yang sejati karena hanya mengikuti arus dan tidak punya pendirian yang kokoh. Padahal setiap pribadi anak muda memiliki ciri khas masing-masing, tetapi ciri khas itu akan luntur jikalau mereka tidak punya pendirian yang kokoh dan hanya mengikuti arus yang membawa anak muda mencontoh pengaruh luar, yang kemudian dijadikan kepribadiaannya.
            Setiap pribadi diciptakan Tuhan dengan masing-masing memiliki: kepribadian, keunikan, sifat dan ciri khas yang berbeda antara satu dengan yang lain. Perkembangan teknologi membuat anak muda zaman sekarang tidak bisa menemukan jati diri mereka yang sebenarnya. Peran dari pihak-pihak sekitar sangat diperlukan dalam membantu anak muda menemukan jati diri yang sebenarnya. Selain itu juga harus ada dorongan dalam diri sendiri untuk mau menemukan jati dirinya dan mampu membatasi diri dalam mengikuti perkembangan teknologi. Adapun sikap yang harus diambil dalam menyikapi hal tersebut adalah:
·         Mengenali diri sendiri
·         Pendirian yang kokoh
·         Mempunyai tujuan hidup yang jelas
Kebanyakan anak muda saat ini sangat sulit berkembang karena tidak bisa mengenali diri. Mengenal diri sendiri memang bukanlah hal yang mudah bagi para remaja saat ini, ditambah lagi dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat anak muda memiliki kebiasaan “Malas-malasan demi berkutat pada teknologi”. Hiburan yang disediakan oleh teknologi – teknologi zaman sekarang sangat beragam dan menarik untuk dinikmati anak muda, diantara belajar atau memakai teknologi yang ada. Memakai teknologi – teknologi zaman sekarang adalah hal yang paling di minati anak muda, terutama menemukan hal-hal baru merupakan salah satu ciri anak muda. Hal-hal baru tersebut dapat ditemukan melalui alat teknologi, seperti HP (hand phone), Komputer, Laptop, PS (play station), Kamera dll. Jati diri yang sebenarnya dimiliki oleh anak muda akan luntur jika tidak ada kesadaran dalam masing-masing pribadi dalam menggunakan teknologi. Maka, perlu ada kesadaran diri untuk tidak  selalu mengunakan teknologi yang berlebihan. Niat dan usaha sangat diperlukan masing-masing pribadi dalam mengenali diri.
Setelah bisa mengenali diri sendiri selajutnya hal yang harus dilakukan pribadi adalah mempunyai pendirian yang kokoh. Maksud dari pendirian yang kokoh ini adalah masing-masing pribadi anak muda hendaknya tidak mudah ikut-ikutan arus pekembangan. Contohnya, berpakaian “minim” sebelumnya bukan kebiasaan anak muda Indonesia, namun karena mendapat pengaruh akhirnya berpakaian minim sudah menjadi kebiasaan di kalangan anak muda Indonesia. Padahal berpakaian minim sesuatu yang dianggap kebanyakan masyarakat menyeleweng dari kebudayaan asli penduduk. Begitu pula penggunaan internet yang semakin meluas mendapat respon positif di kalangan anak muda, sebagian besar anak muda menggunakan internet hanya untuk menemukan hal-hal baru dan mencari kesenangan. Tidak terombang-ambing dalam perkembangan teknologi dan internet merupakan salah satu langkah menuju kedewasaan yang sejati. Juga mau menggunakan teknologi dan internet untuk sarana perkembangan dalam bereksplorasi.

Tujuan hidup yang jelas merupakan sebuah dorongan dalam diri manusia secara tidak sadar akan membawa manusia bersemangat. Kejelasan tujuan akan membimbing anak muda untuk tetap teguh pada pendiriannya dan tidak mudah terseret oleh arus perkembangan zaman yang kecenderungan bersifat negatif dan mengambil sisi positifnya saja. Kalau setiap pribadi mampu memiliki idealisme tujuan yang jelas dan tujuan tersebut terus dijadikan sebagai pacuan untuk mejalani hidup, niscaya kepribadian yang unggul akan nampak dalam diri anak muda. Maka diperlukan sebuah kebijakan, dimana kebijakan ini dibuat oleh masing-masing pribadi anak muda agar mau membatasi dalam penggunaan internet ataupun teknologi lainnya. Demi perkembangan intelektual dan daya eksplorasinya.





Bab 3
Penutup                                                                
3.1 KESIMPULAN
Dari berbagai pembahasan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa pengunaan internet khususnya pada kalangan remaja tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Para remaja kebanyakan menggunakan internet untuk hal – hal negatif, seperti pornografi, penipuan, cyber crime dan lain – lain. Oleh karena itu peran yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, teman sebaya, dan pemerintah juga penting. Serta peran dari diri pribadi sendiri pun tidak kalah penting untuk menghindarkan diri dari pengaruh negatif dari internet dan mengarahkan demi penggunaan internet sebagai sarana eksplorasi.
Dari beberapa pihak yang berperan dalam pengarahan diri para remaja kearah penggunaan internet sebagai sarana eksplorasi, dapat disimpulkan tingkatan  - tingkatannya. Tingkat pertama adalah pihak keluarga. Hal ini dikarenakan setiap individu dengan pasti pertama kali akan melihat dan mengenal keluarganya. Maka dari pihak keluargalah menjadi landasan si anak untuk melangkah, oleh karena itu keluarga hendaknya menjadi teladan yang baik untuk si anak.
Tingkat kedua adalah sekolah, setelah si anak mendapat pengarahan non-formal dari orang tua. Maka diterusakan penagrahan secara formal oleh pihak sekolah, yang bertugas mengarahkan dan membantu perkembangan potensi anak muda sebagai pribadi yang utuh.
Tingkat ketiga adalah teman sebaya. Teman sebaya pun juga terlibat dalam perkembangan diri anak, karena si anak akan banyak menghabiskan waktu bersama dengan temannya. Entah dalam hal bermain ataupun berdiskusi. Oleh sebab itu, teman sebaya dibutuhkan bagi proses perkembangan anak.
Tingkat keempat adalah pemerintah. Pemerintah mempunyai kewajiban untuk melindungi segenap warga negaranya dari hal-hal yang dapat merusak/mecoret nama negara dalam sisi negatif dan mengarahkan warga negaranya ke arah yang positif demi membangun negara yang bermoral.
Tingkat  kelima adalah diri pribadi sendiri. Peran dari berbagai pihak dalam membantu perkembangan tidaklah cukup apabila tidak disertai dengan kesadaran masing-masing pribadi untuk mau berkembang dan mengenali potensi-potensi yang ada. Pengarahan-pengarahan yang diberikan oleh berbagai pihak jika dilaksanakan dengan baik, pasti akan memberi sisi positf bagi anak muda menjadi dewasa dan utuh. Serta adanya kebijakan diri sendiri dalam pembatasan pengunaan teknologi, sarana teknologi digunakan hanya untuk kebutuhan yang sekiranya berkenaan dengan proses perkembangan diri.

















3.2 Saran
·         Bagi orang tua
Orang tua mempunyai peran penting dalam proses pembentukan perkembangan anaknya. Maka hendaknya orang tua mau berkembang mengikuti perkembangan zaman dan membimbing anaknya menjadi pribadi yang eksploratif dalam pengunaan teknologi sebagai sarana pembelajaran.
·         Bagi sekolah
Sekolah memiliki peran yang mengajarkan bagaimana anak dalam belajar. Sebaiknya pihak sekolah dan orang tua saling berkerja sama dalam membentuk kepribadian anak yang berkualitas dan berkarakter. Pihak sekolah juga hendaknya memberikan penyuluhan tentang dampak-dampak yang bisa ditimbulkan dalam pengunaan internet.
·         Bagi teman sebaya
Sebaiknya hal yang dilakukan teman sebaya ialah mengajak terus temannya untuk menggunakan internet sebagai sarana eksplorasi.
·         Bagi pemerintah
Sebaiknya pemerintah meningkatkan usaha-usaha dalam mencegah maraknya hal-hal negatif dari internet dan juga mewujudkan internet sebagai sarana eksplorasi bagi anak muda, karena internet yang kian hari semakin meluas dikalangan masyarakat.
·         Bagi pribadi
Sebaiknya ada kesadaran diri bahwa internet tidak selalu digunakan untuk hiburan dan melakukan hal-hal yang negatif, melainkan menyadari bahwa internet sebagai sarana untuk meningkatkan eksplorasi dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan demi mempersiapkan masa depan. 
·         Bagi penulis selajutnya
Permasalahan internet adalah suatu permasalahan yang tidak akan berhenti pada hari itu saja. Melainkan akan berkembang luas dan juga usaha – usaha yang harus dilakukan oleh berbagai pihak akan terus berperan. Oleh karena itu hendaknya penulis selanjutnya selalu mencari sumber – sumber, fakta maupun informasi yang teraktual saat itu. Demi terbentuknya makalah yang lebih baik.

Bab 4
Daftar pustaka
·         Hidayat, Rudi. 2007. Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
·         Rakhmat, Jalaluddin, M.Sc. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
·         Munandar, Utami, S.C. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
·         www.wikipedia.org
















Lampiran


0 komentar:

Posting Komentar