Nama kelompok:
Dominikus
Ade Trio Pratiksa/XI IPA/ 02
Internet Sebagai Pemacu Eksplorasi
dan Perkembangan Kreatifitas
Anak Bangsa
1.
Pendahuluan
1.1
Latar belakang
1.2
Rumusan masalah
2.
Pembahasan
2.1
Usaha-usaha yang
dilakukan oleh orang tua dalam mewujudkan internet sebagai sarana bereksplorasi
2.2
Usaha-usaha yang
dilakukan oleh sekolah dalam mewujudkan internet sebagai sarana bereksplorasi
2.3
Pengaruh teman
sebaya dalam pemakaian internet
2.4
Usaha-usaha yang
dilakukan pemerintah dalam mewujudkan internet sebagai sarana bereksplorasi
2.5
Usaha -usaha
yang dilakukan oleh pribadi dalam kebijakan menggunakan internet
3.
Penutup
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
4.
Daftar Pustaka
Bab 1
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Masalah
Kegembiraan
dan harapan, duka dan kecemasan, menyelimuti orang-orang zaman sekarang. Dengan berkembangnya dunia teknologi zaman sekarang, telah membawa berbagai dampak dalam seluruh aspek
kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi juga membantu dan
mempermudah aktivitas. Aktivitas yang
dilakukan oleh masyarakat. Mulai dari hal-hal kecil, seperti mengirim surat. Pada zaman dulu sebelum berkembangnya teknologi
mengirim surat haruslah ditulis dalam secarik kertas dan waktu pengirimannya
pun membutuhkan waktu lama, bahkan bisa jadi surat yang dikirimkan tersebut
tidak sampai di tangan penerima, sebab jauhnya jarak yang menghalangi
terkirimnya surat secara cepat dan lancar. Tetapi, sekarang bukan tidak mungkin
lagi mengirim surat dalam hitungan detik. Pada era teknologi zaman ini, telah
dikenal yang namanya E-mail. E-mail adalah surat elektronik dalam internet yang
digunakan untuk mengirim surat, karena adanya E-mail inilah berkirim surat
menjadi cepat dan mudah serta tanpa membutuhkan biaya yang mahal.
Tak
terkecuali negara Indonesia pun terkena dampak dari perkembangan teknologi yang
semakin maju. Terlihat dengan jelas di Indonesia menggunakan internet bukanlah
hak yang tidak mungkin bagi masyarakat Indonesia sendiri. Sejak tahun 1986 internet
mulai menjamah negara Indonesia, dari tahun ke tahun internet semakin
menampakkan perkembangan di Indonesia. Barulah tahun 1994 internet masuk ke
Indonesia dengan Top Level Domain ID (TLD
ID) primer yang dibangun di server UUNET, lalu dilanjutkan dengan domain
tingkat dua (Second Level Domain). ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet
yang terhubung ke Internet dengan kapasitas bandwidth 64 Kbps. Di Asia, lembaga
yang dapat memperkirakan pengguna Internet adalah Asia Top Internet Countries.
Menurut lembaga tersebut pengguna internet sampai 31 Maret 2011 sekitar 39,6
juta. Dari data di atas menunjukkan
bahwa internet berkembang semakin meluas di hampir seluruh daerah Indonesia.
Maka dapat disimpulkan masyarakat Indonesia telah mengenal internet. Hampir
setiap wilayah di Indonesia sekarang telah terjamah dengan internet. Karena
perkembangan internet inilah, maka ikutlah berkembang daya pemikiran orang
melalui perkembangan teknologi. Sehingga mampu merubah pandangan-pandangan
setiap orang karena adanya internet. Sebagian besar orang memandang internet
adalah suatu alat yang begitu membantu mereka, bukan hanya membantu bahkan
disetarakan dengan rekan kerja. Hal ini dilakukan oleh orang-orang yang berfikir
secara deduktif. Sedangkan berbeda lagi dengan pandangan orang yang berfikir
secara evaluatif. Hal ini dikarenakan orang yang seperti ini berfikir dan
menilai baik-buruknya. Jadi mereka mampu beranggapan bahwa internet itu
mempunyai sisi positifnya, yang mempu membantu orang dalam melakukan kegiatan.
Namun, mereka juga beranggapan bahwa internet mempunyai sisi negatif bagi para
pengguna internet.
Memang
bisa dikatakan internet sebagai “pisau” yang tajam. Yang satu sisi mampu
mengelupas pemikiran kita menjadi pemikiran yang begitu hebat. Serta mampu
mengelupas cakrawala kita tentang dunia. Namun satu sisi lagi, internet juga
mampu menikam karakter kita dan membunuh etika baik yang telah tertanam di
dalam diri kita. Banyak hal negatif yang dapat ditemukan di dalam internet.
Misalnya saja penipuan, cybercrime, perjudian, penipuan melewati kartu kredit
dan internet pun juga berdampak mengurangi sifat sosial masyarakat. Seperti
orang cenderung senang duduk manis sambil berinternet dan melupakan hubungannya
dengan sesamanya. Tetapi hal negatif dari internet, yang begitu marak
menggembur ketenangan remaja saat ini adalah pornografi. Melalui internet
banyak remaja yang dapat mengakses situs-situs porno dari internet. Secara
tidak langsung hal ini mempengaruhi pikiran dan tidakan para remaja. Bahkan
yang begitu mengenaskan, pada akhir-akhir ini adalah banyak para remaja
melakukan tindakan selayaknya suami-isteri. Padahal tindakan seperti ini di luar norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat.
Dari
berbagai sisi-sisi negatif dengan adanya internet dan berbagai permasalahan
yang terjadi di kalangan remaja saat ini. Penulis membuat sebuah makalah yang
mengupas “ Internet Sebagai Pemacu Eksplorasi dan Perkembangan Anak Bangsa”.
Dengan tujuan mengarahkan para remaja dalam menggunakan internet sebagai
perkembangan intelektual. Maka dibentuklah makalah ini.
1.2
Rumusan masalah
·
Usaha-usaha
apakah yang dilakukan oleh orang tua dalam mewujudkan internet sebagai sarana
bereksplorasi anak?
·
Usaha-usaha
apakah yang dilakukan oleh sekolah dalam mendukung siswa dalam menggunakan internet
sebagai sarana bereksplorasi?
·
Apakah pengaruh
teman sebaya dalam memakai internet?
·
Usaha-usaha
apakah yang dilakukan pemerintah dalam usaha mewujudkan internet sebagai sarana
bereksplorasi?
·
Usaha-usaha yang
dilakukan pribadi dalam kebijakan memakai internet?
Bab 2
Pembahasan
2.1 Usaha yang dilakukan oleh orang tua
Keluarga adalah tempat sosialisasi pertama
karena orang yang baru dilahirkan secara langsung berinteraksi dengan para
keluarganya. Oleh karena itu peran orang tua sangat penting demi kemajuan anak
dan juga begitu sentral dalam pembatasan – pembatasan perilaku anak mereka. Sejatinya
tingkah laku anak adalah tanggung jawab
dari orang tua. Namun pada era modern kali ini tingkah laku anak seakan
lepas dari tanggung jawab orang tua.
Begitu cepatnya anak menerima perkembangan teknologi, tidak diimbangi
pengawasan orang tua. Sehinggga anak memang berkembang, namun perkembangan
tersebut banyak ke arah negatif. Perkembangan teknologi pada zaman sekarang
tidak dilihat untuk bereksplorasi, namun digunakan untuk hal yang menyimpang.
Untuk mengurangi penyimpamgan dari perkembangan
manfaat teknologi bereksplorasi begitu besar peran orang tua. Hal – hal yang
perlu dilakukan antara lain :
1.
Bimbingan pada anak
2. Ikut
perkembangan zaman
3.
Melakukan pembatasan
4.
Menjadikan rumah sebagai pusat kreatifitas.
Ketika anak – anak bahkan remaja kasih sayang
dari orang tua sangat diperlukan oleh mereka. Kasih sayang dari orang tua tidak
cukup hanya memenuhi kebutuhan material anak. Namun kebutuhan afektif yang
begitu besar yang dibutuhkan oleh anak. Kebutuhan – kebutuhan afektif meliputi
kasih sayang orang tua, anak yang diabaikan orang tua, perhatian orang tua pada
anak. Namun pada zaman sekarang ini, kebutuhan- kebutuhan afektif seakan
ditindas dengan kebutuhan – kebutuhan material. Banyak orang tua bekerja larut
malam hanaya untuk mencari uang sebanyak mungkin karena orang tua menomor
satukan profesi ataupun jabatan. Kasih sayang yang harus diberikan kepada anak
kurang. Mereka beranggapan jika mereka memberi uang dan menuruti segala
permintaan si anak akan menjadi senang. Kesenangan anak ini bukanlah kesenangan yang keluar dari
dalam hati tetapi hanyalah kesenangan sesaat saja. Semua hal ini menjadi faktor
anak akan berbuat hal – hal negatif dengan teknologi jaman sekarang. Sebaiknya
orang tua memberikan bimbingan dan kasih sayang pada anak,agar anak dapat
bereksplorasi dan dapat menghindari hal – hal negatif dari perkembangan teknologi.
Tidak hanya kasih sayang dan bimbingan saja
yang harus diberikan orang tua kepada
anak. Pada jaman modern ini, mau tidak mau orang tua haruslah mengikuti perkembangan
zaman pula. Hal ini dilakukan agar para orang tua mampu mengoperasikan berbagai
peralatan teknologi sehingga mampu mengimbangi anak mereka. Sebab dengan mampu
menguasai berbagai peralatan teknologi, orang tua pun dapat melakukan
pembatasan – pembatasan kepada anak. Pada istilah jawa diselibkan “Kebo nusu gudel “ yang artinya wong
tuwa njaluk warah anak ( orang tua minta diajari anak ). Hal ini pada zaman
sekarang lazim dilakukan, agar orang tua mampu mengikuti perkembangan zaman
antara lain : orang tua tidak akan mudah ditipu oleh anaknya sendiri mengenai
teknologi – teknologi zaman sekarang dan orang tua akan mampu mengarahkan anak
untuk bersikap eksplorasi sesaat dengan perkembangan jaman.
Pembatasan pun dilakukan orang tua, agar anak –
anak tidak secara bebas berkelut dalam perkembangan teknologi. Tetapi
pembatasan janganlah dilakukan dengan keras karena akan membuat anak malas. Sebaiknya
pembatasan dilakukan dengan penuh kasih sayang dan cinta. Contoh pembatasan –
pembatasan yang dilakukan orang tua adalah ketika jam belajar diberikan
pengarahan untuk belajar atau nasehat agar belajar dan menghentikan aktivitas
bermain HP kemudian setelah selesai orang tua perlu melakukan pembatasan kepada
anak dan juga diberi kebebasan yang cukup pada anak. Sehingga dapat mendidik
anak yang berkarakter tanggung jawab dan bereksplorasi tinggi.
Jika karakter anak yang bereksplorasi tinggi
telah terbentuk, maka perlulah penyediaan – penyediaan alat kreatifitas. Sehingga
hal – hal ini sebagai penunjang untuk selalu tumbuh. Karena rumah adalah tempat
dimana anak lama menghabiskan waktu. Maka hendaknya orang tua menjadikan rumah
adalah tempat dimana anak mampu mengembangkan pikiran dan bereksplorasi. Dengan
berbagai peralatan yang ada sehingga orang tua disarankan untuk menyediakan hal
yang menunjang prestasi anak dan
perkembangan bakat. Seperti menyediakan pensil warna, buku gambar, buku – buku
bacaan dan bahkan komputer ataupun internet. Asal di dalam komputer atau internet diaplikasikan permainan –
permainan yang menunjang prestasi anak.
Tetapi bukan asal permainan, permainannya haruslah juga membantu daya pikir dan memberikan
dampak positif. Jika orang tua sudah melakukan semua hal diatas akan memberi dampak yang baik
untuk anak.
2.2 Usaha – usaha sekolah memperkenalkan internet dalam pengunaan
secara positif
Sekolah
merupakan sarana pembinaan bagi anak dalam proses pembelajaran pembentukan
karakter dan kepribadian. Di lingkup sekolah seorang anak dapat berkreasi
sesuai dengan minat yang dimiliki oleh masing – masing pribadi.
Dalam
proses pembelajaran disekolah peran guru wajib memberikan perhatian khusus
kepada anak didiknya. Perkembangan teknologi saat ini berdampak pada kaum muda.
Misalnya, suatu kelas terdiri dari 32 siswa rata – rata mempunyai HP ( hand
phone ), saat guru menerangkan materi yang membosankan kecenderungan dari siswa
lebih memilih untuk SMSan daripada menyimak materi yang diberikan oleh guru. Ilustrasi
seperti ini sering dijumpai dalam proses belajar mengajar (PBM). Teknologi zaman
ini memberikan dampak yang berbahaya bagi mental anak muda. Kebanyakan anak
muda sekarang tidak dapat berkembang
dengan baik karena kecenderungan melihat teknologi yang menyediakan
banyak hiburan lebih menyenangkan daripada harus bersusah payah dalam belajar.
Masyarakat
memiliki pemandangan bahwa perkembangan teknologi terutama internet yang
semakin luas dan mudah dijangkau memberikan pengaruh negatif bagi anak muda.
Masyarakat berpendapat internet dapat menimbulkan dampak serius terhadap
perkembangan intelektual anak muda, kecenderungan anak muda saat ini lebih
memilih memandang monitor komputer dari pada buku. Boleh dikatakan anak muda
sangat “anti buku “ karena menganggap kemajuan teknologi terutama internet sebagai media yang
menjanjikan masa depan mereka. Tetapi pada kenyataannya sebagian besar anak
muda mengunakan internet untuk mencari
kesenangan saja. Seperti facebook dan game online yang tidak ada hubungannya
dengan ilmu pendidikan.
Sebenarnya
jika masyarakat berpendapat internet menimbulkan dampak negatif bagi anak muda
tidak salah, namun jika dicermati dengan seksama internet merupakan media yang
menyediakan berbagai macam kebutuhan anak muda dalam bidang pendidikan. Sebagai
pendidik, baik orang tua maupun guru bertanggung jawab terhadap perkembangan
anak. Kedua tokoh ini mempunyai wewenang mengarahkan anak sebagaimana menjadi
pelajar yang berpotensi.
Sekolah
mengambil peran yang penting dalam pembinaan siswa. Guru merupakan faktor kunci
dalam persekolahan. Guru yang berpotensi akan memberikan pengaruh positif bagi
para murid. Kiat-kiat yang harus dilakukan guru dan sekolah untuk mengajar dan
membina, juga memperkenalkan internet secara benar dan baik yaitu :
1. Mengenali diri sendiri
2. Mengenali pribadi murid
3. Pengawasan
4. Razia media elektronik milik siswa.
Guru
yang baik harus bisa mengenali diri sendiri, sejauh mana potensi yang dimiliki
guru itu sendiri. Mau perkembang dan mengikuti perubahan zaman merupakan faktor
kunci dalam memberikan pengajaran. Guru yang tanggap mengenali
persoalan-persoalan anak muda dan ada usaha memecahkan persoalan. Percaya diri
dan tidak mudah minder dalam pengajaran
menjadi sebuah jalan bagi guru yang mampu mengenali dirinya sendiri.
Setelah
guru mampu mengenali diri sendiri tidaklah cukup. Ada hal lain yang perlu
diperhatikan yaitu mengenali pribadi murid. Guru yang tidak mampu mengenali
pribadi murid pasti akan menemui kendala dalam mengajar. Jikalau guru tidak
dapat mengenali pribadi murid kesulitan pasti akan didapat.
Pengawasan,
baik personal maupun kelompok hendaknya dilakukan oleh guru agar dapat
mengetahui sejauh mana perkembangan para murid. Apalagi perkembangan teknologi
yang kian cangih bisa menghambat perkembangan mental murid. Satu-satunya jalan
ialah memberikan pendampingan khusus kepada murid. Juga dibantu dengan
mengajarkan hal – hal positif dari tegnolgi dan hal – hal yang negative
hendaknya dijauhkan dari murid. Seandainya di sekolah ada murid yang ketahuan
mengunakan teknologi / internet untuk hal – hal yang negatif. Guru tidak perlu
segan memberikan sanksi pada murid, lagi pula sanksi tersebut diharapkan
merubah murid dalam proses perkembangan. Pihak sekolah dan guru sudah
seharusnya bekerja sama dalam proses pembinaan, terutama dalam hal penggunaan
internet. Langkah terbaik yang harus dilakukan sekolah dan guru ialah memacu
para murid untuk mengunakan internet sebagai wahana dalam bereksplorasi di
bidang pendidikan.
Razia
media elektronik milik murid sangat
diperlukan sekolah untuk membantu proses
pengawasan agar murid tidak menyimpang dalam mengunakan teknologi. Sehingga
murid berkembang dengan baik, penuh
eksplorasi dan kreatif demi mempersiapkan diri menyambut masa depan.
2.3 Usaha – usaha yang dilakukan teman sebaya
dalam memperkenalkan internet sebagai sarana Ekplorasi
Setelah kenal dalam lingkup keluarga. Setiap
anak tentu terjun dan bersosialisai dalam masyarakat. Pada lingkup masyarakat
anak mulai bekenalan dan menemukan apa yasng dinamakan teman. Setelah kenal dan
dekat dengan teman yang dikenal, pasti si anak akan bermain denganya. Sehingga
banyak waktu yang dihabiskan oleh si anak
dengan temannya. Dalam kurun waktu yang cukup lama, pasti si anak
memperoleh berbagai pengalaman –
pengalaman yang baik maupun yang tidak baik. Maka akan membuat memori anak tersebut merekam kejadian yang
dia alami, serta setelah memori merekam dengan baik, bisa jadi memori – memori
tersebut dituangkan dalam tingkah laku si anak. Jika yang dilakukan
tersebut dinilai sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat tidak
menjadi masalah, tetapi latar belakang perbuatan yang dilakukan juga dapat
menyimpang dari norma – norma yang berlaku dimasyarakat. Hal itulah yang begitu
berbahaya.
Perkembangan dan daya ekplorasi pada setiap
anak itu berbeda – beda. Ada yang mampu menguasai dengan baik berbagai peralatan – peralatan modern,
seperti internet, komputer dan lain – lain. Akan tetapi terdapat anak yang
belum menguasai dengan baik peralatan – peralatan modern. Oleh karena itu
pengaruh teman sebaya dalam memperkenalkan internet sebagai sarana ekplorasi,
begitu penting. Hal yang harus dilakukan oleh teman sebaya adalah :
1.
Saling melengkapi dan saling mengisi
2.
Saling menjaga
Apa itu saling melengkapi dan saling memgisi ?
Maksudnya teman yang mampu menguasai Internet dengan mahir hendaknya mengajari
teman lain, yang belum mampu menguasai internet dengan baik. Hal ini bertujuan
agar semuanya dapat berkembang dan mampu mengunakan intelektual untuk
berekplorasi. Jadi tidak ada namanya anak yang Gaptek ( gagap teknologi ).
Apabila yang mengajari teman sendiri, kemungkinan untuk cepat menguasai
internet begitu cepat sebab pola pemikiranya hampir sama dibandingkan jika
diajar oleh orang yang lebih tua, yang pola pemikiranya juga berbeda. Pasti
anak – anak akan sulit menangkap hal yang diajarkan, Jika teman sebaya yang
mahir internet mengajari teman – temannya dengan penuh kerelaan, pasti akan
begitu mudah ditangkap. Selain itu hendaknya antar teman saling bertukar
pikiran atau informasi. Sehingga juga saling mendapat tambahan wawasan untuk terus berekplorasi. Contoh konkretnya,
jika ada anak mampu membuat blog dan dan temanya mempunyai pengetahuan
bagiannya membuat blog yang indah maka jika saling bertukar pikiran akan
menghasilkan suatu ekplorasi yang hebat.
Walau eksplorasi begitu gencar pada diri anak
– anak muda, akan tetapi eksplorasi terus dibatasi pada hal positif saja.
Janganlah bereksplorasi pada hal – hal negatif. Oleh sebab itu teman sebaya
mempunyai peranan untuk menjaga teman lain, agar eksplorasi yang dilakukan
tidak mengarah pada hal negatif. Sehingga antar teman selain saling melengkapi
tetapi juga saling menjaga. Banyak hal – hal negatif yang dilakukan oleh anak –
anak pada dunia maya. Contoh masalah yang begitu marak terjadi adalah menonton video porno,
perbuatan ini dapat dicegah bila teman
yang lain saling mengingatkan ataupun saling mencegah, maka mau tidak mau teman
sebaya harus menjaga teman lain untuk tidak melakukan hal negatif serta
membimbing teman lainnya agar mampu memanfaatkan internet sebagai sarana
bereksplorasi.
2.4 Usaha-usaha yang
dilakukan pemerintah dalam mewujudkan internet sebagai sarana bereksplorasi
Pencegahan
mengenai dampak negatif dari internet dan pengenalan internet pada remaja,
adalah tanggung jawab semua pihak. Pada zaman modern ini, telah banyak terjadi
penyimpangan – penyimpangan, apalagi pada penggunaan internet. Saat ini kita
dihebohkan dengan maraknya hal – hal pornografi yang tersebar di dunia maya.
Salah satu permasalahan yang terjadi di masyarakat saat ini, merupakan akar
dari munculnya permasalahan besar. Pencegahan tidak hanya dilakukan oleh orang
tua ataupun pihak sekolah. Namun sebaiknya juga dilakukan oleh pemerintah.
Mengapa
pemerintah harus turun tangan ? Hal ini dikarenakan generasi muda adalah
generasi penerus bangsa, tetapi apabila generasi mudanya rusak karena pengaruh
negatif dari internet. Maka negara pun akan terkena imbasnya, yaitu negara
tidak akan mampu berkembang lebih maju.
Apabila generasi muda tersebut berkembang ke arah positif dengan bantuan
berbagai peralatan modern saat ini, akan mampu menciptakan negara yang maju.
Oleh sebab itu peran pemerintah sangat penting. Hal – hal yang patut dilakukan pemerintah
demi mewujudkan internet sebagai sarana eksplorasi adalah :
·
Memblokir situs – situs porno
·
Membuat situs – situs edukasi
·
Sosialisasi
Zaman sekarang begitu
marak aksi – aksi pornografi yang terjadi . Ditambah di dunia maya, mudah
diakses oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, pemerintah yang mempunyai
kekuasaan dan kewenangan yang lebih hendaknya memblokir situs – situs
pornografi ataupun situs – situs ilegal. Pemerintah bekerjasama dengan ISP ( Internet
Service Provider ) selaku penyedia jasa internet untuk memblokir situs – situs
tersebut. Sehingga situs – situs tersebut tidak bisa di buka lagi dan hal – hal
pornografi serta hal – hal negatif lain tidak akan menyebar luas ke dalam
kalangan masyarakat terutama para remaja.
Usaha
memblokir yang dilakukan pemerintah memang termasuk cara yang baik. Dan usaha
yang dilakukan hendaknya ditambah lagi, yaitu membuat situs – situs edukasi.
Situs – situs edukasi adalah situs – situs yang mampu mengasah otak dan
mengembangkan intelektual para remaja. Sehingga internet dapat dikatakan
sebagai sarana pengasah intelektual. Maka para remaja tidak akan membuka situs
–situs porno maupun situs – situs illegal lainnya, melainkan memilih membuka
situs – situs edukasi. Demi perkembangan dan kemampuan intelektual mereka. Jika
hal ini terwujud maka internet sebagai pemacu eksplorasi pun juga akan terwujud.
Dua
hal di atas jika terwujud akan membuat internet menjadi pilihan untuk
pengembangan intelektual para remaja. Tetapi kemungkinan masalah terbesar yang
akan terjadi adalah ketidaktahuan masyarakat luas akan situs – situs edukasi
yang telah dibuat oleh pemerintah. Maka sosialisasi begitu berperan dalam
penanganan hal ini. Sosisalisasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu :
iklan di televisi, surat kabar, pemasangan spanduk di jalan bahkan seminar
mengenai internet pun bisa dilakukan. Sosialisasi tidak hanya dilakukan oleh
pihak pemerintah saja, melainkan bisa juga dilakukan oleh pakar – pakar
teknologi. Sehingga program yang dicanangkan oleh pemerintah mengenai pemanfaatan internet
sebagai sarana eksplorasi akan diketahui oleh kalangan luas. Masyarakat dari setiap daerah akan
mengetahui tentang hal tersebut dan bisa memanfaatkan internet sebagai sarana
eksplorasi.
2.5
usaha-usaha yang dilakukan pribadi dalam kebijakan menggunakan internet
“Biarlah
hidup mengalir seperti air”, kalimat ini sangat tepat bagi para pemuda zaman
sekarang. Gambaran mengenai cuplikan kalimat di atas menjelaskan bahwa
kebanyakan pemuda saat ini kecenderugan ikut-ikutan arus layaknya air yang
mengalir. Perkembangan teknologi membawa efek yang berpengaruh untuk proses
pertumbuhan anak muda menjadi pribadi yang dewasa. Anak muda yang kecenderungan
ikut-ikutan pasti tidak akan dapat berkembang mencapai kedewasaan yang sejati
karena hanya mengikuti arus dan tidak punya pendirian yang kokoh. Padahal
setiap pribadi anak muda memiliki ciri khas masing-masing, tetapi ciri khas itu
akan luntur jikalau mereka tidak punya pendirian yang kokoh dan hanya mengikuti arus yang membawa anak muda mencontoh
pengaruh luar, yang kemudian dijadikan kepribadiaannya.
Setiap pribadi diciptakan Tuhan
dengan masing-masing memiliki: kepribadian, keunikan, sifat dan ciri khas yang
berbeda antara satu dengan yang lain. Perkembangan teknologi membuat anak muda
zaman sekarang tidak bisa menemukan jati diri mereka yang sebenarnya. Peran
dari pihak-pihak sekitar sangat diperlukan dalam membantu anak muda menemukan
jati diri yang sebenarnya. Selain itu juga harus ada dorongan dalam diri
sendiri untuk mau menemukan jati dirinya dan mampu membatasi diri dalam
mengikuti perkembangan teknologi. Adapun sikap yang harus diambil dalam
menyikapi hal tersebut adalah:
·
Mengenali diri sendiri
·
Pendirian yang kokoh
·
Mempunyai tujuan hidup yang jelas
Kebanyakan
anak muda saat ini sangat sulit berkembang karena tidak bisa mengenali diri.
Mengenal diri sendiri memang bukanlah hal yang mudah bagi para remaja saat ini,
ditambah lagi dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat
anak muda memiliki kebiasaan “Malas-malasan demi berkutat pada teknologi”. Hiburan
yang disediakan oleh teknologi – teknologi zaman sekarang sangat beragam dan
menarik untuk dinikmati anak muda, diantara belajar atau memakai teknologi yang
ada. Memakai teknologi – teknologi zaman sekarang adalah hal yang paling di
minati anak muda, terutama menemukan hal-hal baru merupakan salah satu ciri
anak muda. Hal-hal baru tersebut dapat ditemukan melalui alat teknologi,
seperti HP (hand phone), Komputer, Laptop, PS (play station), Kamera dll. Jati
diri yang sebenarnya dimiliki oleh anak muda akan luntur jika tidak ada
kesadaran dalam masing-masing pribadi dalam menggunakan teknologi. Maka, perlu
ada kesadaran diri untuk tidak selalu
mengunakan teknologi yang berlebihan. Niat dan usaha sangat diperlukan masing-masing
pribadi dalam mengenali diri.
Setelah
bisa mengenali diri sendiri selajutnya hal yang harus dilakukan pribadi adalah
mempunyai pendirian yang kokoh. Maksud dari pendirian yang kokoh ini adalah
masing-masing pribadi anak muda hendaknya tidak mudah ikut-ikutan arus
pekembangan. Contohnya, berpakaian “minim” sebelumnya bukan kebiasaan anak muda
Indonesia, namun karena mendapat pengaruh akhirnya berpakaian minim sudah
menjadi kebiasaan di kalangan anak muda Indonesia. Padahal berpakaian minim
sesuatu yang dianggap kebanyakan masyarakat menyeleweng dari kebudayaan asli
penduduk. Begitu pula penggunaan internet yang semakin meluas mendapat respon
positif di kalangan anak muda, sebagian besar anak muda menggunakan internet
hanya untuk menemukan hal-hal baru dan mencari kesenangan. Tidak terombang-ambing
dalam perkembangan teknologi dan internet merupakan salah satu langkah menuju
kedewasaan yang sejati. Juga mau menggunakan teknologi dan internet untuk
sarana perkembangan dalam bereksplorasi.
Tujuan hidup yang jelas merupakan sebuah dorongan dalam diri manusia secara tidak sadar akan membawa manusia bersemangat. Kejelasan tujuan akan membimbing anak muda untuk tetap teguh pada pendiriannya dan tidak mudah terseret oleh arus perkembangan zaman yang kecenderungan bersifat negatif dan mengambil sisi positifnya saja. Kalau setiap pribadi mampu memiliki idealisme tujuan yang jelas dan tujuan tersebut terus dijadikan sebagai pacuan untuk mejalani hidup, niscaya kepribadian yang unggul akan nampak dalam diri anak muda. Maka diperlukan sebuah kebijakan, dimana kebijakan ini dibuat oleh masing-masing pribadi anak muda agar mau membatasi dalam penggunaan internet ataupun teknologi lainnya. Demi perkembangan intelektual dan daya eksplorasinya.
Bab 3
Penutup
3.1 KESIMPULAN
Dari
berbagai pembahasan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa pengunaan
internet khususnya pada kalangan remaja tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan. Para remaja kebanyakan menggunakan internet untuk hal – hal negatif,
seperti pornografi, penipuan, cyber crime dan lain – lain. Oleh karena itu
peran yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, teman sebaya, dan pemerintah juga
penting. Serta peran dari diri pribadi sendiri pun tidak kalah penting untuk
menghindarkan diri dari pengaruh negatif dari internet dan mengarahkan demi
penggunaan internet sebagai sarana eksplorasi.
Dari
beberapa pihak yang berperan dalam pengarahan diri para remaja kearah
penggunaan internet sebagai sarana eksplorasi, dapat disimpulkan tingkatan - tingkatannya. Tingkat pertama adalah pihak keluarga. Hal ini dikarenakan setiap individu
dengan pasti pertama kali akan melihat dan mengenal keluarganya. Maka dari
pihak keluargalah menjadi landasan si anak untuk melangkah, oleh karena itu
keluarga hendaknya menjadi teladan yang baik untuk si anak.
Tingkat
kedua adalah sekolah, setelah si
anak mendapat pengarahan non-formal dari orang tua. Maka diterusakan penagrahan
secara formal oleh pihak sekolah, yang bertugas mengarahkan dan membantu
perkembangan potensi anak muda sebagai pribadi yang utuh.
Tingkat
ketiga adalah teman sebaya. Teman
sebaya pun juga terlibat dalam perkembangan diri anak, karena si anak akan
banyak menghabiskan waktu bersama dengan temannya. Entah dalam hal bermain
ataupun berdiskusi. Oleh sebab itu, teman sebaya dibutuhkan bagi proses
perkembangan anak.
Tingkat
keempat adalah pemerintah.
Pemerintah mempunyai kewajiban untuk melindungi segenap warga negaranya dari
hal-hal yang dapat merusak/mecoret nama negara dalam sisi negatif dan
mengarahkan warga negaranya ke arah yang positif demi membangun negara yang
bermoral.
Tingkat
kelima adalah diri pribadi sendiri. Peran
dari berbagai pihak dalam membantu perkembangan tidaklah cukup apabila tidak
disertai dengan kesadaran masing-masing pribadi untuk mau berkembang dan
mengenali potensi-potensi yang ada. Pengarahan-pengarahan yang diberikan oleh
berbagai pihak jika dilaksanakan dengan baik, pasti akan memberi sisi positf
bagi anak muda menjadi dewasa dan utuh. Serta adanya kebijakan diri sendiri
dalam pembatasan pengunaan teknologi, sarana teknologi digunakan hanya untuk
kebutuhan yang sekiranya berkenaan dengan proses perkembangan diri.
3.2 Saran
·
Bagi orang tua
Orang
tua mempunyai peran penting dalam proses pembentukan perkembangan anaknya. Maka
hendaknya orang tua mau berkembang mengikuti perkembangan zaman dan membimbing
anaknya menjadi pribadi yang eksploratif dalam pengunaan teknologi sebagai
sarana pembelajaran.
·
Bagi sekolah
Sekolah
memiliki peran yang mengajarkan bagaimana anak dalam belajar. Sebaiknya pihak sekolah
dan orang tua saling berkerja sama dalam membentuk kepribadian anak yang
berkualitas dan berkarakter. Pihak sekolah juga hendaknya memberikan penyuluhan
tentang dampak-dampak yang bisa ditimbulkan dalam pengunaan internet.
·
Bagi teman sebaya
Sebaiknya
hal yang dilakukan teman sebaya ialah mengajak terus temannya untuk menggunakan
internet sebagai sarana eksplorasi.
·
Bagi pemerintah
Sebaiknya
pemerintah meningkatkan usaha-usaha dalam mencegah maraknya hal-hal negatif
dari internet dan juga mewujudkan internet sebagai sarana eksplorasi bagi anak
muda, karena internet yang kian hari semakin meluas dikalangan masyarakat.
·
Bagi pribadi
Sebaiknya
ada kesadaran diri bahwa internet tidak selalu digunakan untuk hiburan dan
melakukan hal-hal yang negatif, melainkan menyadari bahwa internet sebagai
sarana untuk meningkatkan eksplorasi dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan demi mempersiapkan masa
depan.
·
Bagi penulis selajutnya
Permasalahan
internet adalah suatu permasalahan yang tidak akan berhenti pada hari itu saja.
Melainkan akan berkembang luas dan juga usaha – usaha yang harus dilakukan oleh
berbagai pihak akan terus berperan. Oleh karena itu hendaknya penulis
selanjutnya selalu mencari sumber – sumber, fakta maupun informasi yang
teraktual saat itu. Demi terbentuknya makalah yang lebih baik.
Bab 4
Daftar pustaka
·
Hidayat, Rudi. 2007. Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA kelas
XI. Jakarta: Erlangga.
·
Rakhmat, Jalaluddin, M.Sc. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
·
Munandar, Utami, S.C. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak
Sekolah. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Lampiran
0 komentar:
Posting Komentar